Keseharian : pembelajaran

Kamis, 24 January 2008

(mmmm...sebetulnya ngga perlu ditulis kali ya...karena tepat di atas judul artikel, ada tanggal juga..:), tapi rasanya ada yang kurang kalau bukan aku yang menulis tanggalnya)

Pagi ini menjelang perjalanan ke kantor, gw berhenti sebentar di tempat (atau lebih tepatnya : gerobak) bubur ayam kesukaan. Well, breakfast is the 11-th commandement...(he..he..).
Waktu menunggu si ibu meramu bubur ayam dan mengemasnya dalam plastik, di depan gw ternyata telah terjadi insiden kecelakaan lalu lintas.
Walhasil, keduanya (entah mana yang adalah sang korban..) sedang berdiskusi/bernegosiasi dalam menentukan kesimpulan siapa yang salah atau benar sambil memeriksa tingkat kerusakan barang masing-masing.
Status dan penyandangan benar/salah ini penting sekali, karena yang salah akan mengganti.
Biasa lah..kadang2 satu pihak bisa mendominasi diskusi dadakan ini dan merasa benar dulu...

Jadi ingat kalau gw pernah juga mengalami kejadian ini...
Ya itu dia..sifat merasa benar dulu..ffuiihh...kayanya ini adalah sifat dasar yang kuat tuh (:, sebuah pembelaan diri. Karena, menyandang posisi salah, tidak enak..sebaliknya menyandang status benar..wow*. Tapi, ternyata setelah gw pikirin dalam perjalanan dan sampai di kantor, benar dan salah menjadi tidak ada bedanya, kalau dasarnya adalah sebuah kejujuran. Ehm..ehm, this is i think the most important : to say it with honestly.
Itu adalah pembelajaran pertama,

Yang kedua, adalah, kembali ke insiden diskusi on the spot ini, seperti biasa, ada banyak orang ke-3 yang : menonton, membantu menolong, menjadi moderator dadakan.
Singkat cerita, setelah lambat laun, para orang ke-3 tersebut bubar, gw mendekati kedua pihak yang sekarang sedang mengamat - amati kendaraan masing-masing.
Gw coba menenangkan masing-masing pihak And, kayanya sih..mereka agak tenangan dan memindahkan tempat diskusi ke tempat yang lebih tenang untuk emosi dan akal sehat.:-) dan juga jauh dari keramaian (menghindar dari orang ke-3 dadakan..)

Pembelajaran kedua adalah, kejadian ini bisa jadi menimpa semua orang . Artinya, bisa menimpa si kaya,miskin, artis, pejabat, pensiunan pejabat, mahasiswa/i, rektor, dan juga ... anak Tuhan.
Ya, betul, bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan, tapi, kalau gw sempet ngga fokus dan ngga sopan berlalu lintas, maka kejadian ini bisa mampir di perjalanan gw.

Means, gw emang berbeda dengan yang lain, tapi gw hidup di tempat yang sama.

Well, ini berarti banyak, i am different but i am live at the same place among all people.

"Dare to be different is good but i would rather dare to be different and acceptable."

andy marbun

*sebuah kata ajaib dari Zachary Samuel.